KETAPANG – Tak hanya memberikan dampak positif bagi kebersihan lingkungan bagi masyarakat Desa Sukabangun Dalam, Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, sampah yang ada di sekitar lingkungan warga berhasil diubah menjadi produk rumah tangga yang bernilai ekonomi dengan menjalankan program bank sampah yang melibatkan masyarakat sebagai nasabah untuk ditukar dengan uang tunai ditengah sulitnya ekonomi masyarakat di masa pandemi ini.
Dengan membuka penerimaan tabungan bank sampah setiap dua minggu sekali, ibu-ibu pkk Desa Suka Bangun Dalam terus mendapatkan pasokan sampah dari masyarakat yang dengan antusias menjual sampah rumah tangga mereka, untuk di kemudian di cairkan jelang hari raya idul fitri mendatang.
Ketua PKK Desa Sukabangun Dalam, Yulianti Harun, mengungkapkan, umumnya masyarakat yang datng membawa sejumlah karung berisikan paket sampah dengan jenis yang beragam, baik itu limbah plastik, minuman ember bekas, kardus bekas, buku bekas, bahkan sisa kain yang kerap menjadi salah satu bahan untuk kerajinan.
“Hingga saat ini bahan olahan kerajinan sudah cukup beragam, yang seluruhnya berasal dari sampah yang di antarkan oleh masyarakat untuk kemudian di olah menjadi sebuah produk yang memiliki nilai ekonomis,” katanya, Senin (4/4/2022).
Sementara itu Phl TPA Dinas Perkim LH Ketapang, Iin Rohendah, mengatakan, permasalahan sampah plastik yang di ketahui membutuhkan waktu lama untuk bisa di urai oleh tanah kini sudah cukup terbantu dengan adanya kegiatan bank sampah ini.
Dimana, menurutnya masyarakat desa mampu mengurangi pembuangan sampah di sungai maupun parit untuk di tukarkan dengan uang dalam program bank sampah ini.
“Pemerintah berharap kegiatan bank sampah ini dapat di contoh oleh seluruh lapisan masyarakat agar dapat menghargai alam dengan tidak membuang sampah sembarangan, bahkan mampu mengubah sampah menjadi bahan yang berguna tanpa harus di buang,” pungkasnya.
(ry)
