Sasar 113.293 Jiwa, Pemkab Ketapang Launching Vaksinasi Japanese Encephalitas

WARTA KETAPANG – Pemkab Ketapang melakukan launching vaksinasi japanese encephalitas (JE) untuk anak usia 9 bulan sampai 15 tahun di SDN 07 Kecamatan Delta Pawan, pada Selasa, (26/9/2023).

Acara tersebut dibuka oleh Bupati Ketapang, Martin Rantan diwakili Asisten Setda Bidang Pemerintah dan Kesra, Heryandi.

“Saya mengapresiasi dan menyambut baik launching imunisasi JE di SDN 07 Delta Pawan pada hari ini. Kegiatan ini juga dilaksanakan serentak di 14 kabupaten/kota se Kalimantan Barat,” ungkap Heryandi.

Ia menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk melindungi dan mencegah anak-anak di Ketapang dari penyakit kesakitan, kecacatan dan kematian akibat radang otak.

“Mencegah lebih baik dari pada mengobati, dengan memberikan imunisasi JE pada anak kita, terbukti efektif untuk mencegah dan menurunkan angka penularan penyakit radang otak,” jelas Heryandi.

Ia melanjutkan, radang otak atau yang disebut ensefalitis merupakan infeksi otak yang umumnya disebabkan virus, bakteri atau jamur. Penyakit radang otak belum ada obatnya, jika pasien di rawat di rumah sakit hanya sebagai upaya pengobatan simtomatik atau hanya meredakan rasa nyeri.

“Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun dewasa, penyakit radang otak sering membawa komplikasi dan menyebabkan kecacatan bahkan kematian. Hanya dengan imunisasi, cara yang efektif bagi kita untuk melindungi anak-anak yang kita sayangi dari penyakit,” tutur Heryandi.

Heryandi mengimbau masyarakat mendapatkan jadwal imunisasi yang tepat dan jangan sampai terlambat. Sehingga terbentuk daya tahan tubuh yang kuat bagi anak-anak demi menciptakan generasi emas. Generasi dimana anak-anak kabupaten ketapang siap bersaing, maju, sehat, cerdas dan tangguh.

“Pemkab Ketapang mengimbau seluruh lapisan masyarakat agar membawa anaknya usia 9 bulan sampai 15 tahun ke tempat-tempat imunisasi untuk mendapatkan imunisasi JE. Waktu yang disediakan antara September sampai Oktober di titik-titik yang ditentukan Dinas Kesehatan Ketapang,” imbau Heryandi.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, Feria Kowira mengatakan sasaran vaksinasi JE untuk Ketapang sebanyak 113.293 jiwa.

“Sasaran vaksinasi JE untuk usia 9 bulan sampai 15 tahun di 20 kecamatan se Ketapang sebanyak 113.293 jiwa. Tunuannya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat japanese encephalitis,” ungkap Feria.

Feria mengungkapkan pada hari pertama vaksinasi di Ketapang dilaksanakan di tiga kecamatan. Yakni di SDN 07 Kecamatan Delta Pawan dengan sasaran 639 siswa. Kemudian di SMPN 01 Kecamatan Kendawangan dengan sasaran 400 siswa. Kecamatan Sandai di Posyandu Flamboyan dengan sasaran 50 bayi.

“Vaksin yang tersedia untuk Ketapang 19 ribu vial, satu vial untuk lima anak. Dengan banyaknya vaksin yang tersedia maka anak yang menjadi sasaran di kecamatan lain se Ketapang juga akan mendapatkan vaksinasi nantinya,” tutur Feria.

Feria menjelaskan, berdasarkan hasil kegiatan surveilans JE oleh Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Kalimantan Barat (Kalbar) tahun 2019. Dari 40 spesimen yang telah diperiksa terdapat sembilan kasus JE positif dengan case fatality rate sebesar 40 persen.

Kemudian 33,3 persen mengalami gejala sisa menetap (sequale) berat termasuk paralisis dan keterbelakangan mental. Distribusi sebaran kasus terbanyak di Provinsi Bali dan kedua adalah Kalbar sebanyak 30 kasus (data surveilans 2014-2023) dengan kasus di kabupaten ketapang berjumlah 4 kasus (2019-2023).

Feria melanjutkan JE merupakan penyakit infeksi peradangan otak akibat virus JE yang ditularkan melalui nyamuk betina jenis culex. Nyamuk ini suka menghisap darah manusia yang berada di sekitar rumah, hidup di daerah rawa atau selokan serta air tergenang. sedangkan reservoirnya adalah babi, burung, kerbau, anjing maupun unggas peliharaan disekitar rumah.

Ia melanjutkan, sejumlah negara asia telah menjalankan program imunisasi JE pada anak dan vaksinasi JE terbukti menurunkan angka kejadian japanese encephalitis secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir.

Feria mengungkapkan, Kementerian Kesehatan telah merumuskan introduksi imunisasi jE bertahap di indonesia. Pertama pada 2016 di Provinsi Bali dan berhasil dan pada tahun 2023, introduksi vaksin JE diperkenalkan massal di Kalbar sejak 26 September sampai 26 Nopember. Sasarannya umur 9 bulan sampai 15 tahun dan akan menjadi vaksin rutin diposyandu dengan sasaran bayi umur 10 bulan.

“Penelitian menunjukan 16 sampai 30 persen kasus radang otak menyebabkan kecacatan dan kematian terutama pada anak usia kurang 10 tahun. Imunisasi Je aman dan sudah melewatu kajian dan direkomendasi ITAGI (Indonesia Technical Advisory Group of Immunization). Capaian imunisasi tinggi dan merata merupakan cara paling efektif untuk mencegah penyakit radang otak pada anak,” tegas Feria.

(agh/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *