WARTA KETAPANG – Ratusan massa aksi dari front perjuangan rakyat ketapang, bersama masyarakat pesaguan kanan, gelar aksi damai di kantor dinas peternakan dan perkebunan (Distanakbun) kabupaten Ketapang, Kamis (31/7/2025) siang.
Aksi masa ini di lakukan, untuk mendesak Pemerintah daerah, guna mencabut IUP perusahaan sawit, PT. Prana indah Gemilang, yang di ketahui telah lama tidak beroperasi di kecamatan matan hilir selatan kabupaten Ketapang.
Selain itu, di ketahui PT. PIG ini juga kerap melakukan pelanggaran hukum, bahkan sudah beberapa kali melewati persidangan, dengan larangan beraktifitas serta membayar denda.
Bupati Ketapang, Alexander Wilyo yang menyambut masa aksi mengatakan, pihaknya akan segera membuat pertemuan untuk mengevaluasi PT. PIG, yang akan melibatkan dinas terkait, pihak TNI/POLRI, serta kejaksaan negri Ketapang.
“Kita tadi ada menemui masyarakat pesaguan, jadi mereka hanya menyampaikan tuntutan terkait PT. Prana Indah Gemilang, dan akan kita respon, saya akan membuat pertemuan, bersama dinas terkait, bapak dandim, kapolres dan yang lain, dalam waktu seminggu kedepan, akan kita evaluasi segera.” tegas Bupati Ketapang usai menemui masa aksi.
Mantan sekretaris daerah kabupaten Ketapang ini berharap, masyarakat dapat menyampaikan segala aspirasi dengan tertib dam tidak anarkis, dan pemerintah daerah tidak akan pernah menghalangi penyampaian pendapat, selama saling menjaga aturan.
“Ya kami menyambut baik, silahkan masyarakat yang mau menyampaikan aspirasi lewat aksi damai, kami akan tampung, selama saling menghargai dan tidak anarkis, saya bangga dengan masyarakat yang menyampaikan aspirasi dengan tertib,” tutupnya.
Salah satu peserta aksi Hendri mengatakan, aksi ini di lakukan akibat puncak keresahan masyarakat terhadap PT.PIG, yang selama ini kerap mengindahkan keinginan masyarakat, bahkan melakukan pelanggaran pidana.
“Ini kami datang karena kemarahan kami sudah memuncak, kami sudah muak dengan keberadaan PT. PIG ini, aspirasi masyarakat tak pernah di dengar, bahkan kerap melanggar hukum, kami minta IUP PT. PIG ini segera di cabut oleh pemerintah,” jelas Hendri.
Hendri juga mengatakan, dirinya dan masyarakat pesaguan sangat berterima kasih kepada bupati Ketapang, yang telah menyempatkan diri untuk menemui peserta aksi kali ini.
“Kami bangga dengan pak bupati kami, karena sudah menyempatkan diri menemui kami berpanas-panasan, kami sangat berterima kasih, namun kami akan kembali turun jika dalam satu minggu tak ada keputusan terkait tuntutan kami,” pungkasnya.
(rosi)











