WARTA KETAPANG – Meski telah menyatakan siap dalam memberikan pelayanan terbaik saat perayaan natal dan tahun baru kali ini, sebagian besar masyarakat kabupaten ketapang masih sangat kecewa terhadap kinerja PLN kabupaten ketapang.
Pasalnya, sejak hari natal kemarin, pemadaman masih kerap terjadi di sejumlah kecamatan, yang jauh dari kota Ketapang.
Salah satu warga Desa Gema, Kecamatan Simpang Dua, Kabupaten Ketapang, Yuventius Amat mengatakan, dalam sehari pemadaman listrik di desanya bisa terjadi sampai 5 hingga 10 kali, yang sangat mengganggu aktifitas perayaan hari Natal bagi seluruh masyarakat.
“Kalau di sini sih memang sering terjadi pemadaman, dalam sehari bisa lima sampai puluhan kali listrik padam, entah apa yang menjadi masalah, tapi yang jelas tidak sesuai dengan janji pihak PLN kemarin, untuk memaksimalkan pelayanan di hari Natal dan tahun baru,” ujarnya.
Ia juga mempertanyakan, apakah pihak PLN hanya memprioritaskan pelayanan terbaik di kota ketapang, dan tidak memaksimalkan pelayanan unit di daerah perhuluan.
“Yang saya heran, apakah PLN ini hanya menjaga listrik di kota ketapang ?, kenapa kami yang di perhuluan ini tidak mendapatkan pelayanan yang bagus, padahal kita juga membayar voucher listrik yang sama,” keluhnya.
Selain itu, Stefanus Mardius juga mengeluhkan hal yang sama, dimana dirinya kesulitan menerima tamu Natal di rumah karena kerap terjadi pemadaman, bahkan sejumlah barang elektronik sampai rusak saat terjadi pemadaman berulang dalam setiap harinya.
“Itu lah, saat hari Natal pun kami harus menjadi korban pemadaman listrik, sampai-sampai barang di rumah rusak karena listrik hidup mati berkali-kali dalam sehari, siapa yang mau ganti ?,” cetusnya.
Kepala Desa Gema, Bayen menuturkan, memang kerap terjadi pemadaman listrik di Desa Gema, khususnya sejak perayaan natal kemarin, sehingga warga banyak kesulitan saat menjalani aktifitas perayaan natal tahun ini.
“Kalau pemadaman memang benar kerap terjadi, saya juga kurang faham masalahnya di mana, apa yang menjadi penyebab pemadaman juga kita kurang tau, tapi yang jelas seluruh warga merasa kesulitan beraktifitas di hari natal dan tahun baru kali ini,” jelasnya.
Bayen juga menerangkan, jaringan kabel PLN yang ada di Desa Gema masih menjadi pekerjaan rumah yang belum di selesaikan oleh pihak PLN hingga saat ini, karena sangat membahayakan warga.
“Sudah lah sering padam, jaringan kabel PLN yang ada di kampung ini pun belum memadai, masih banyak yang menggunakan tiang kayu, tiang bambu, yang seluruhnya dari swadaya warga, itu kalau kena anak-anak bisa berbahaya, dan sampai saat ini masih banyak yang belum di ganti oleh pihak PLN,” tutupnya.
(rz)

 
																						




















