WARTA KETAPANG – Bupati Ketapang, Martin Rantan memberikan sejumlah catatan pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah ( RPJPD) tahun 2025- 2045.
Martin menyampaikan sejumlah cacatan tersebut saat membuka
Konsultasi Publik rencana awal RPJPD Kabupaten Ketapang 2025-2045 yang digelar Bappeda Ketapang, pada Rabu (29/11/2023) yang dihadiri Ketua DPRD, forkopimda, pimpinan OPD, camat dan tokoh masyarakat.
Martin berharap agar RPJPD memuat rencana jalan lingkar daerah. Sehingga saat Daerah Otonomi Baru (DOB) nanti, batas menjadi jelas, seperti jalan Pesaguan, Desa Ulak Medang dan lain-lainnya.
Martin mengatakan, untuk otonomi daerah, belanja aset sudah mesti dipersiapkan seperti lahan perkantoran. Sehingga tidak menyulitkan pemerintahan yang baru.
Untuk bandara, desain awal pembuatan bandara di Ketapang tetap bisa masuk dalam RJPD ini. Walau saat tetap memaksimalkan bandara yang ada hingga 20 tahun mendatang, yang saat ini tengah dilakukan perpanjangan runway.
“Pengadaan Bandara Internasional baru juga untuk menyongsong IKN. Sehingga dengan DOB terbentuk Ketapang punya akses jalur udara ke IKN,” tutur Martin.
Hal lain yang menjadi catatan Martin adalah pelabuhan Peti Kemas. Ia berkeyakinan 25 tahun kedepan pelabuhan Peti Kemas yang representatif di Ketapang dapat terwujud.
Disisi lain, Martin berharap agar RPJPD memperhatikan masalah sosial masyarakat yang heterogen di Ketapang. Kondusifitas hubungan antar suku di Ketapang yang harmonis harus mendapat prioritas dukungan.
“Anggaran untuk kegiatan Etnis perlu diperbanyak,” kata Martin.
Soal DOB, perlu mendapat perhatian adalah jalan Penghubung antara DOB yang beberapa diantaranya statusnya belum jelas.
Namun, Lanjut Martin yang juga tak kalah penting adalah persiapan ASN dan Tenaga P3K untuk DOB.
“RPJPD juga harus mengantisipasi IKN sehingga Ketapang punya akses darat, laut dan Udara ke IKN,” pungkas Martin.
(agh/*)